JAKARTA – Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila DKI Jakarta mengadakan Diklat Kaderisasi untuk jenjang Utama di Sekretariat MPW DKI PP Pejaten, Jakarta Selatan, pada Sabtu (18/9/2021). Acara ini diikuti oleh 42 peserta yang merupakan calon kader utama dari berbagai wilayah di DKI Jakarta.
Ketua MPW DKI Jakarta, Thariq Mahmud, menyatakan bahwa diklat ini akan menjadi ajang bagi para peserta untuk mendalami dan memahami lebih dalam tentang Pemuda Pancasila. “Kader Utama adalah pemimpin dan pengurus Pemuda Pancasila. Mereka akan menjadi garda terdepan dalam menjalankan visi dan misi organisasi,” ujarnya saat membuka acara tersebut.
Thariq juga menekankan pentingnya mengubah pandangan masyarakat terhadap Pemuda Pancasila. “Sampai saat ini masih banyak orang yang berpandangan bahwa Pemuda Pancasila identik dengan premanisme. Pandangan inilah yang harus bisa diubah oleh para kader utama. Dengan apa yang kita lakukan sekarang ini, kita akan membuat Pemuda Pancasila semakin kuat, mengenal asal usul dan memiliki wawasan kebangsaan,” jelasnya.
Acara diklat ini berlangsung dengan berbagai sesi pelatihan dan diskusi yang melibatkan sejumlah narasumber berpengalaman. Salah satu narasumber utama adalah Yorrys Raweyai, anggota DPD RI dan tokoh senior Pemuda Pancasila. Yorrys berbagi pengalaman dan pandangannya tentang perjalanan organisasi ini. “Pemuda Pancasila memiliki sejarah panjang dalam kontribusinya terhadap bangsa. Kader utama harus memahami nilai-nilai yang dipegang teguh dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari serta dalam kegiatan organisasi,” kata Yorrys.
Para peserta mendapatkan materi tentang sejarah dan filosofi Pemuda Pancasila, strategi kepemimpinan, serta wawasan kebangsaan. Selain itu, mereka juga dilatih keterampilan praktis yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin di tingkat daerah. Sesi praktek ini mencakup simulasi kepemimpinan, diskusi kelompok, dan studi kasus yang relevan dengan dinamika sosial politik saat ini.
Salah satu peserta, Puji Rahman, menyatakan antusiasmenya mengikuti diklat ini. “Saya sangat bangga bisa menjadi bagian dari Pemuda Pancasila dan mengikuti diklat ini. Saya berharap bisa menerapkan ilmu yang didapat untuk memajukan organisasi di wilayah saya,” ungkapnya.
Para peserta juga diberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan tokoh-tokoh senior Pemuda Pancasila, yang berbagi pengalaman dan pandangan mereka tentang perjalanan organisasi ini. “Ini adalah kesempatan langka bagi kami untuk belajar dari mereka yang sudah lama berkecimpung di organisasi ini. Kami mendapatkan wawasan berharga yang tidak bisa didapatkan di tempat lain,” kata Puji.
Setelah mengikuti diklat ini, para peserta akan menjalani serangkaian evaluasi untuk menentukan kelayakan mereka menjadi kader utama. Mereka yang lulus evaluasi akan mendapatkan sertifikat dan berhak mengikuti pelatihan lanjutan untuk menjadi instruktur. Pelatihan lanjutan ini dirancang untuk membekali mereka dengan kemampuan mengajar dan membimbing kader-kader baru, termasuk teknik komunikasi efektif, metodologi pengajaran, dan pengembangan program pelatihan.
Acara diklat ini mendapat perhatian luas dari berbagai kalangan, termasuk tokoh masyarakat dan pemerintah daerah. Mereka mengapresiasi upaya Pemuda Pancasila dalam membentuk kader-kader yang berintegritas dan berwawasan kebangsaan. “Saya sangat mendukung inisiatif ini. Pemuda Pancasila telah memberikan kontribusi besar dalam pembangunan karakter bangsa. Melalui kegiatan seperti ini, kita dapat memastikan bahwa organisasi ini terus berkembang dan relevan di tengah dinamika zaman,” ujar salah satu perwakilan pemerintah daerah.
Dengan adanya diklat ini, diharapkan Pemuda Pancasila dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan negara. Kegiatan seperti ini juga menjadi bukti nyata komitmen Pemuda Pancasila dalam menciptakan pemimpin-pemimpin yang handal dan berintegritas. “Kita perlu generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan peduli terhadap nilai-nilai kebangsaan. Melalui program-program seperti ini, kita dapat memastikan bahwa Pemuda Pancasila tetap menjadi kekuatan yang positif dan konstruktif dalam pembangunan nasional,” tutup Thariq Mahmud.