Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila (PP) DKI Jakarta menginstruksikan kepada seluruh kader dan anggota agar bisa menahan diri jelang tahun politik. Seluruh informasi yang beredar, harus selalu dicek ricek kebenarannya.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua MPW PP DKI Jakarta, Thariq Mahmud, saat perayaan HUT ke-59 Pemuda Pancasila, di Rumah MPW Graha Pejaten, Jakarta Selatan, Minggu (28/10/2018).
“Kita harus mengedepankan cek ricek apabila mendapatkan informasi politik yang berkaitan dengan SARA, dan dapat berakibat pada konflik,” ujarnya.
Terlebih pada 22 Oktober lalu, saat peringatan Hari Santri di Garut, Jawa Barat, terjadi peristiwa pembakaran bendera bertuliskan tauhid. Sebab masih banyak pro kontra yang menganggap bendera tersebut identik dengan simbol organisasi terlarang Hizbut Thahrir Indonesia (HTI).
“Keluarga besar PP DKI menginstruksikan untuk seluruh pengurus dan anggota agar menahan diri dan tidak melakukan tindakan yang menimbulkan keberpihakan tidak jelas,” tegasnya.
Selain itu, Pemuda Pancasila juga meminta Majelis Ulama Indonesia untuk cepat menyikapi dengan pasti kasus tersebut. Tentukan nilai pelanggaran pembakaran bendera tersebut memurut akidah dan syariat yang berlaku.
“Pemerintah melalui aparat terkait, juga harus mengambil tindakan hukum seadilnya dalam masalah yang bisa memicu konflik horizontal,” tandasnya.
Thariq meminta agar kader dapat menjadi penyejuk di suasana panas dan penghangat saat dingin. “Jaga keamanan wilayah kita. NKRI dengan Pancasila harga mati,” ungkapnya.